Oleh : Alfan Fitra (063244213)
I. PENDAHULUAN
Dewasa ini peledakan penduduk telah membawa akibat yang cukup luas diberbagai segi kehidupan manusia. Kenaikan jumlah penduduk tidak hanya menuntut peningkatan penyediaan bahan pangan, tetapi juga peningkatan dibidang gizi. Berbagai upaya telah ditempuh untuk meningkatkan produksi pangan dan upaya peningkatan dibidang gizi pun mulai diperhatikan. Akhir-akhir ini permintaan akan produk Perikanan yang memenuhi kebutuhan gizi makin meningkat, hal ini termasuk juga hasil/produk dari kegiatan Budidaya Ikan.
Dari kegiatan budidaya ikan agar dapat memenuhi tingkat permintaan yang semakin meningkat, maka produksinya harus pula ditingkatkan. Untuk itu yang perlu dimunculkan dibarisan terdepan adalah ikan-ikan yang unggul dan berkualitas ( baik benih unggul maupun induk unggul). Dari induk-induk yang unggul ini diharapkan bisa diperoleh :
- Benih dengan tingkat pertumbuhan yang cepat.
- Benih yang tahan penyakit.
Guna lebih meningkatkan lagi potensi dari induk-induk yang unggul tadi, kita masih bisa memacunya lagi dengan cara saling menyilangkan antara induk unggul yang satu dengan induk unggul yang lain (HIBRIDISASI) sehingga diharapkan diperoleh suatu produk super unggul yang sifat keunggulannya tetap atau Ikan HIBRIDA.
Dalam kegiatan Hibridisasi tadi, tidak semua induk dengan mudah bisa saling disilangkan, karena itu perlu dilakukan pemijahan/perkawinan buatan. Dengan kondisi ini Kawin Suntik mempunyai tempat yang strategis yang tidak bisa kita tinggalkan.
I. BAHAN DAN ALAT
Contoh : Kawin suntik untuk IKAN MAS
1.1.BAHAN-BAHAN
- Induk Ikan Mas Betina dan Jantan matang gonad (siap kawin)
- Ikan donor (ikan Mas) yang sudah dewasa
- Aquabidest
1.2. ALAT-ALAT
- Kolam perkawinan/akuarium besar
- Timbangan
- Pisau pemotong
- Telenan
- Alat pembedahan
- Tissue
- Kain Lap
- Gelas penggerus
- Alat suntik/Spet.
II. PROSEDUR KERJA
2.1. Persiapan Alat dan Bahan
- Menyiapkan induk ikan mas jantan dan betina yang siap kawin
- Induk betina ditimbang
- Menyiapkan ikan donor kemudian ditimbang
- Dosisi antara induk beina disbanding donor yaitu 1 : 2 / berat tubuh.
2.2. Cara Mengambil Kelenjar Hipofisa
- Ikan donor dibunuh dengan cara memotong bagian kepalanya.
- Kepala yang telah terpotong diletakkan dengan posisi mulut menghadap keatas.
- Pemotongan berikutnya yaitu pada bagian diatas mata sedikit kearah bagian belakang.
- Setelah tulang tengkorak terbuka maka akan nampak otak, sedangkan kelenjar hipofisa terdapat dibawah otak dan berwarna putih.
- Otak diangkat kemudian ditissue agar bersih dari darah dan lemak.
- Kemudian kelenjar hipofisa tersebut diambil secara hati-hati dengan pinset.
- Kelenjar Hipofisa jangan sampai pecah
2.3. Pelaksanaan Hipofisa
- Kelenjar hipofisa diambil dengan hati-hati
- Kelenjar hipofisa diletakkan didinding alat penggerus
- Kemudian kelenjar hipofisa digerus dengan cara memutar-mutar alat penggerus kelubang dasar gelas penggerus
- Kemudian tambah aquabidest 1,5 ml
- Diputar-putar + 3 menit
- Diamkan sebentar agar terbentuk dua lapisan (cairan bening dan endapan)
- Cairan yang bening diambil dengan Spet, cairan inilah yang digunakan untuk menyuntik induk
- Penyuntikkan dilakukan dibawah sirip punggung bagian depan
- Cara menyuntikkan, Sisik kita angkat sedikit jangan sampai lepas lalu jarum spet ditusukkan pada daging diujung bawah sisik ( jangan sampai menusuk sisik, karena kalau tertusuk sisik akan lepas)
- Induk betina yang sudah disuntik dimasukkan kekolam perkawinan yang sudah disiapkan lengkap dengan ijuk dan induk jantan dengan perbandingan induk jantan dan betina nya 1 : 1 / berat tubuh
Lebih tepat lagi dimasukkan ke akuarium yang juga sudah terisi ijuk dan induk jantan, hal ini dimaksudkan agar kita bisa mengamati dengan baik reaksi dari yang disuntik dan yang lebih penting kita bisa mengetahui jarak waktu antara penyuntikan dengan saat awal ikan tadi kawin. Biasanya induk akan kawin setelah 10 - 12 jam dari penyuntikkan (pada suhu sekitar 28 º C). Sehingga pada jam-jam itu kita bisa mencoba untuk mengambil telurnya dengan cara pengurutan (stripping).
MEMBUAT INDUK UNGGUL DAN BENIH UNGGUL
I. BAHAN DAN ALAT
1.1. Bahan-bahan
- Induk ikan betina yang baru mulai kawin
- Induk jantan
- Nacl fisiologis
- Laktat Ringer's / Larutan Penyubur
1.2. Alat-alat
- Mangkok plastik - Bak mandi bayi
- Kain lap - Aerator/pompa sirkulasi
- Tissue - Kolam / bak penetasan
- Spet tanpa jarum - Kompor
- Gelas ukur/gelas - Panci
- Saringan penetasan/saringan santan - thermometer
- Sendokm plastik kecil - Gayung/siwur
- Bulu ayam - Jam
II. CARA KERJA
2.1. Persiapan
- Merebus air dalam panci
- Induk betina yang baru mulai kawin diangkat dan diurut perutnya (di stripping) secara halus dan pelan dari dada kearah lubang pengeluaran (posisi induk betina telungkup). Saat melakukan kegiatan ini tangan yang mengurut dan perut ikan harus kering tidak boleh ada air.
- Telur yang keluar ditampung di mangkok plastik yang bersih dan kering.
- Telur tersebut lalu dibagi-bagi dalam mangkok plastik lain sebanyak + 500 butir / mangkok.
- Menyiapkan induk-induk jantan pada bak / wadah yang memudahkan pengambilan induk jantan tersebut sewaktu-waktu.
2.2. Membuat BENIH UNGGUL (ikan triploid)
- Mengambil Sperma ikan jantan sebanyak 1 ml, dengan cara mengurut perut induk jantan dari dada kearah lubang pengeluaran (di stripping) secara halus dan pelan (posisi induk jantan telentang) sperma yang keluar langsung disedot dengan spet tanpa jarum.
- Sperma 1 ml dimasukkan ke gelas ukur yang sudah diisi 9 ml larutan NaCl fisiologis, kemudian campuran ini digoyang-goyang sehingga campur / larut.
- Sperma dicampur / ditambahkan dengan telur + 500 butir dalam mangkok plastik yang sudah disiapkan tadi.
- Lalu diaduk pelan-pelan dengan bulu ayam selama 0,5 menit.
- Setelah itu ditetesi dengan Laktat Ringer's / Larutan Penyubur sebanyak 6 tetes. Saat larutan diteteskan WAKTUNYA DICATAT (contoh jam 10.00 tepat).
- Lalu diaduk lagi pelan-pelan selama 0,5 menit
- Setelah itu ditebarkan dengan bulu ayam ke saringan penetasan yang terendam di bak / kolam
- Bak mandi bayi diisi thermometer dan air hangat yang suhunya 40 º C
- Saat 3 menit dari penetesan Larutan Penyubur (jam 10.03 dari contoh diatas) saringan yang sudah ditebari telur campur sperma tadi dimasukkan bak mandi bayi yang berisi air dengan suhu 40 º C selama 1,5 menit (satu setengah menit).
- Lalu diangkat dan ditetaskan dibak penetasan / kolam.
2.3. Membuat INDUK UNGGUL (ikan Tetraploid)
- Caranya sama dengan membuat ikan BENIH UNGGUL, bedanya hanya pada jarak WAKTU antara Penetasan larutan Penyubur hingga Saringan DIMASUKKAN ke air yang bersuhu 40 º C adalah 29 menit (jam 10.29 dari contoh diatas)
- Jadi kalau akan Membuat Benih Unggul jarak waktunya antara Penetesan Larutan Penyubur hingga Saringan Dimasukkan ke Bak Berisi Air bersuhu 40 º C adalah 3 MENIT.
- Sedangkan kalau akan Membuat Induk Unggul jarak waktunya antara Penetesan Larutan Penyubur hingga Saringan Dimasukkan ke Bak Berisi Air bersuhu 40 º C adalah 29 MENIT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar